Jumat, 07 April 2017

Uang susah di cari ketemu uang jangan lari

Revolusi mental juga sangat penting dalam hal mengatur keuangan dan mendapatkan penghasilan tambahan. Jika kita sebagai pribadi, selalu mengalami keadaan keuangan, yang berada selalu di bawah kebutuhan, maka ini waktunya mulai untuk belajar lagi tentang banyak hal. Karena secara umum biasanya kondisi keuangan guna pemenuhan kebutuhan kita tidak berada jauh dari pola pikir dan gaya hidup yang kita lakoni setiap hari. Jika kita berpikir cukup maka kebutuhan pun akan tercukupi. Walaupun keadaan sebenarnya tidak selalu sama seperti itu
Jika kita merasa semua pendapatan kita setiap bulannya tak mampu penuhi kebutuhan kita, maka mestinya kita mempelajari banyak hal lagi yang bisa mendatangkan penghasilan tambahan. Dalam dunia penjualan, apabila pembeli merasa barang yang dibayar itu mahal, maka hal ini terjadi karena penjual tidak mampu menjelaskan nilai tambah pada produk yang di pasarkannya. Dalam kalimat tersebut, sebetulnya juga berlaku terhadap penghasilan kita dalam pemenuhan kebutuhan.
Jika penghasilan kita tidak mampu memenuhi kebutuhan kita maka sebetulnya itu adalah ketidakmampuan kita dalam memaksimalkan kemampuan diri kita. Juga merupakan kelemahan kita dalam memanfaatkan penghasilan yang telah di dapat. Jika itu terus berlanjut maka segeralah revolusi mental, untuk berubah, segera cermati keadaan sekitar serta pelajari kembali setiap detik yang sudah kita lalui. Dalam proses revolusi mental tersebut kita akan temukan di mana salahnya serta juga solusinya.
Bagi yang pernah menonton sinetron serial, yang tayang di sebuah stasiun televisi, ada sebuah pelajaran tersembunyi yang bisa di serap. Tanpa menyebut judul dan nama stasiun TV nya, disini kita bahas langsung pada intinya, yaitu tentang seorang penjual gorengan yang terbiasa kelililing dari kampung ke kampung. Si penjual gorengan ini cermat sekali dalam melihat peluang, ketika melihat tulisan rumah di jual atau di kontrakan. Setiap menemukan hal itu maka handphone yang ia miliki di manfaatkan.
Sang penjual gorengan tersebut kemudian memfoto tulisan dan rumah atau hunian tersebut. Hal tersebut ia lakukan karena di lokasi yang berbeda seringkali ia mendengarkan obrolan dari pembeli gorengannya, yang merasa kesulitan mencari kontrakan. Bahkan di tempat lain pula ada orang yang sedang ingin membeli rumah namun belum bertemu dengan orang yang akan menjual rumah. Problema inilah yang di tangkap oleh penjual gorengan sebagai peluangnya mendapatkan penghasilan tambahan guna mencukupi kebutuhan keluarganya.
Singkat cerita, adanya peluang tersebut membuat dia menjadi perantara. Pendapatanpun dari komisi penjualan yang ia bantu pasarkan secara tak langsung menambah isi dompet guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Apa yang dilakukan oleh si penjual gorengan ini bisa kita masukan dalam pepatah sambil menyelam sambil minum susu. Peluang seperti ini tentu saja tidak bisa ia dapatkan jika saja dia enggan revolusi mental untuk menemukan hal berharga di sepanjang perjalanannya.
ada kalanya
Uang susah di cari Tapi ketemu uang janganlah berlari
gambar ilustrasi di kopi dari situs twitter