Sabtu, 06 Agustus 2016

Halang Rintang Potensi Gas bumi Adalah Tantangan Untuk PGN

Keuntungan dari penggunaan gas bumi sebagai sumber energi baik, bagi rumah tangga adalah penghematan di sisi  biaya belanja bulanan untuk supaya dapur ngebul tentunya. Bagi masyarakat yang sudah terfasilitasi jargas PGN, di perkirakan: pengeluaran pembelian gas bumi, sebulan di kisaran Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu. Kalo yang pake LPG 3 kg, nominal biaya yang di butuhkan dapat mencapai Rp 80 ribu per bulan dengan pembelian sekitar 3 sampai 4 tabung. bahkan bisa lebih dari itu.

PGN pernah mengakui terkait ketersediaan infrastruktur dan permasalahan mengenai pembangunan infrastruktur gas bumi masih memiliki beberapa kendala. Namun dikerjakan sungguh-sungguh dan konsisten oleh PGN, Tentu saja akan menemukan lobang solusinya.

Selain sektor dapur rumah tangga, proyek pengadaan SPBG juga pasti ada saja kendalanya, Kendala yang paling sering di temui biasanya adalah masalah pendanaan. memang kadang kalo dah urusan duit kita kadang bisa jadi repot. Berbagai kendala yang di temukan dalam proses pembanguna, sebetulnya adalah material untuk menarik para pengusaha dan investor ysng dapat bekerja sama dengan PGN untuk pembangunannya.

Apabila pengembangan SPBU bisa mendapatkan investor untuk pembiayaan pembangunan, tentu saja proses pengerjaan target tersebut, tidak terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jika hanya terpaku dan menunggu, mengandalkan APBN saja pasti akan lama. Artinya kalo mau cepet  ya mesti dapet investor, dan juga harus ada dukungan pemerintah untuk mengakomodir jika ada yang mau berinvestasi. Karena Investasi di sektor energi seperti gas bumi dan lainya terkadang berbenturan dengan Peraturan yang ada.

Adanya kendala dalam proyek pengembangan pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi baik indonesia, tentu saja jangan sampai membuat PGN dan BUMN lainya menyerah. Apalagi dengan menurunnya angka produksi minyak mentah Indonesia, gas bumi bisa dinilai dapat menjadi salah satu sumber energi baik. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso pernah menegaskan bakal sepenuhnya mendukung rencana pemerimtah dalam rangka meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Apalagi Indonesia juga memiliki kandungan gas yang cukup besar. Harus dimanfaatkan secara optimal, jangan samapi sumber daya yang ada ter abaikan, untuk menghangatkan ekonomi di dalam negeri.

Dalam rangka menjadikan Batam sebagai Kota Gas Kementerian ESDM telah menunjuk PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai pemacu pertumbuhan dari beberapa proyek gas bumi.
Contoh :
- Proyek pengadaan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebanyak 4.000 sambungan rumah.
- Proyek pembanganunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang nantinya digunakan untuk menyalurkan gas ke seluruh lapisan pembeli meliputi kalangan industri, komersial, rumah tangga hingga sektor transportasi.

Energi baik bersih dan aman dari pemanfaatan gas bumi diharapkan juga mampu menekan pemakaian BBM yang selama ini menjadi persoalan, lantaran masih disubsidi seperti pada produk solar. Dengan memanfaatkan gas bumi, masyarakat maupun pelaku usah bisa hemat duit, karena harga gas bumi cenderung lebih murah ketimbang BBM.

Di tengah berbagai kendala pembangunan jargas di perkotaan, PGN tetap terus melakukan langkah langkah memperluas jaringan pemanfaatan gas bumi. Agar optimalisasi manfaat energi baik gas bumi biasa cepat meluas ke berbagai wilayah guna memupuk produktifitas perekonomian masyarakat.

Perusahaan Gas Negara terus memperluas jaringan pipa gas bumi di Indonesia. Dari beberapa berita yang bisa kita peroleh setahun terakhir, BUMN ini tercatat, membangun pipa gas sepanjang 825 kilometer (km). Data 2014 menyatakan, total panjang pipa gas bumi PGN mencapai 6.161 km. Hingga saat ini, pipa PGN bertambah menjadi 6.986km. secara totalnya, PGN mengelola sekitar 76% jaringan gas bumi nasional.

PGN terus berkomitmen untuk menggenjot pembangunan infrastruktur, jaringan gas bumi yang dibangun di tahun 2015, adalah perluasan jaringan gas bumi di DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon, Pasuruan, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Batam dan daerah lainnya. Pipa gas tersebut dibangun antara lain untuk mendukung penyaluran gas bumi untuk rumah tangga.

Program sosialisasi dan edukasi masyarakat pun terus di jalankan PGN, contohnya Program Sayang Ibu, dengan tujuan memperbanyak rumah menggunakan energi baik gas bumi. Dari sekarang hingga 2019 mendatang PGN masih memiliki target menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga.

PGN juga menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas bumi open access Kalimantan - Jawa (Kalija) I sepanjang lebih dari 200 km. Pipa gas Kalija I ini menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di Laut Utara Jawa Tengah ke pembangkit listrik PLN Tambak Lorok. Totalitas target yang di upayakan sepanjang 2016-2019, adalah menambah jaringan pipa gas transmisi dan distribusinya sekitar 1.650 Km.

Ragam kendala yang ada semoga saja dapat di jadikan sebagai sesuatu yang menantang kreatifitas berpikir para petugas PGN secara menyeluruh. Jalan keluar yang memukau untuk pengembangan pemanfaatan energi baik gas bumi hingga bisa sampai pada tercukupinya kebutuhan energi masyarakat adalag hal yang sangat di nantikan jutaan rakyat Indonesia.
Gas bumi PGN makin meluas ke seluruh Nusantara
Semoga PGN mampu menjadi pelopor penerobos halang rintang dalam melalui kendala pengembangan jargas di indonesia. Dari kota hingga pelosok desa banyak yang menanti hingga energi baik bisa di nikmati. Kendala adalah potensi untuk berkelana mencari solusi

Sumber cerita
http://www.pgn.co.id/en/listnews/news/news/latest_news/0/1/254/1/setahun_terakhir,_pgn_bangun_pipa_gas_bumi_825_km
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150821205954-85-73709/program-gas-kota-masih-hadapi-banyak-kendala

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi