Kamis, 10 Agustus 2017

Senandung Ibu Pertiwi Nyanyian Kuas di Kanvas Galeri Nasional

Tanggal 9 Agustus 2017 merupakan hari yang cukup berkesan bagi para blogger, vlogger, netizen dan para pegiat sosial media. Pada hari Rabu tersebut kami para pegiat sosial media berkesempatan menyaksikan langsung ragam koleksi lukisan istana yang di pamerkan dalam pameran lukisan yang bertemakan "Senandung ibu pertiwi".
Sebelum menuju tempat registrasi untuk mendapatkan nomor atau tiket masuk, tim sosial media jadi mandiri memberikan beberapa arahan seputar larangan larangan yang tidak boleh di lakukan, ketika berada dalam lokasi atau ruang pameran senandung ibu pertiwi.

Setelah selesai pengarahan, kami pun beramai-ramai bersama dengan pengunjung umum lain nya, kami turut serta berbaris manis, santai tapi pasti, menunggu giliran mengambil nomor antrian. Pada pintu masuk di jelaskan oleh petugas yang jaga, jika hari itu para blogger di berikan kesempatan untuk masuk secara gratis.
Sedangkan untuk pengunjung umum non blogger atau bukan pegiat sosial media, hanya di berikan kesempatan masuk tanpa biaya apapun. Wah untung nya, saya ikut serta rombongan blogger, jadi bisa masuk gratis. Dan pengunjung umum pun sebenarnya tidaklah rugi karena bisa masuk tanpa mengeluarkan biaya. Sungguh solusi yang bijak sana yaaa,,.
Ketika menuju masuk ruang pameran kita akan di berikan arahan dari petugas yang berjaga di tempat tersebut. Petugas lalu memberikan pengumuman bahwa di dalam tidak di perkenankan membawa beberapa hal berikut ini:
Tas
Jaket
Kamera resolusi tinggi
Hewan peliharaan
Benda tajam
Senjata api
 Tweet @helenamantra :  Ikuti Selengkapnya Sebelumnya pelajari dulu apa yg boleh dan ga boleh dilakukan selama berkunjung 
Dan masih ada beberapa hal lagi yg belum saya sebutkan. Kesemua tata tertib dan larangan tersebut tertera dalam papan informasi di bagian depan . Selain itu, petugas di sanapun tampak aktif memberikan arahan dan masukan kepada para pengunjung tentang tata tertib dan peraturan yang berlaku di area pameran bagian dalam.


Setelah masuk ke dalam lokasi pameran, Ragam lukisan koleksi istana negara dari masa ke masa dan bersejarah puntersajikan dengan penataan dan pencahayaan khusus. Lukisan adalah sebuah karya. Karya adalah sebuah hasil dari suatu pekerjaan. Pekerja biasa disebut atau dibagi menjadi dua hal berikut ini:

- KARYAWAN
Pekerja pria biasa disebut karyawan, hal ini mengacu pada kebiasaan yaitu, kaum Adam yang di sebut karyawan umumnya adalah sosok lelaki, tangguh, kuat, dan sering kali tampil menawan. Pekerja pria di sebut karyawan , karena bisa menjadi seorang yang berkarya dengan menawan hingga menghasilkan karya yang menawan. Jadi kalo kita sebagai seorang pria belum menghasilkan karya yang menawan, tak patutlah rasanya kita disebut karyawan.

Ipin: Betul tidak ?
Upin: Betul Betul Betul πŸ˜πŸ˜‚πŸ˜€

- KARYAWATI
Seorang wanita biasa atau acapkali alias akrab dengan sebutan karyawati. Pernah terpikir mengapa bisa di sebut demikian?.

- Umumnya cewek atau golongan sista melakukan pekerjaan dengan perasaan atau dengan hati, jadi selogan bekerja dengan hati sebetulnya kaum Kartini inilah yang pantas menyandang nya. Karena mereka bekerja sering dengan sepenuh hati. Sebutan lainnya adalah berkarya dengan hati jadi wajarlah jika kamu yang wanita Di sebut karyawati.

- Kaum hawa biasa bekerja dengan teliti dan rapi. Berbeda dengan dengan pria seperti saya yang terbiasa bekerja mengandalkan tenaga dan imajinasi. Karena tingkat ketelitian kaum ibu lebih tinggi maka tak lah mengherankan jika dalam kehidupan para perempuan memegang posisi penting di berbagai bidang. Terutama bidang keuangan. Dalam rumah tangga sering di sebut "POLDA" singkatan dari polisi dapur. Hal ini mengacu pada keadaan umum yaitu posisi keuangan atau urusan dapur keluarga di kendalikan penuh oleh sang istri. Sering dengar kan gan, ketika sobat kita di ajak jalan, eeh dia bilang minta ijin "POLDA" dulu 😎. Tingkat ketelitian yang tinggi dari para mahluk yang penuh rasa ini membuat mereka di sebut karyawati jadi artinya berkarya dengan teliti.

- Wanita merupakan pasangan hidup pria. Sejak dahulu kala perempuan dan lelaki berkarya bekerja sama guna keberlangsungan hidup manusia. Rasanya tak salah jika di sini di sebut bahwa wanita adalah sumber inspirasi bagi para pria, wanita adalah sandaran hati pria-pria kesepian. Wanita juga merupakan tempat berkarya untuk menghasilkan buah hati. Tempat berkarya dan mencurahkan isi hati, jadi karyawati disini berkarya menghasilkan buah hati😘.

K A R Y A D I

Lukisan bisa di sebut karyadi, saya sebut karyadi artinya karya yang sudah jadi. Lukisan atau karyadi ini bisa saja di buat oleh karyawan atau karyawati. Karya yang sudah jadi atau sebuah lukisan seringkali menyimpan pesan dan perasaan terpendam sang pembuatnya.
Para peminat karyadi bisa saja dapat membaca isi hati atau makna yang tersirat maupun yang tersurat dalam judul sebuah lukisan. Sebuah karyadi yang bernilai tinggi seringkali menyiratkan ragam makna tersembunyi yang membuat para penikmatnya memaknainya dengan ragam perbedaan persepsi.
 Keragaman persepsi yang terjadi tersebut bukan hanya terjadi karena visi penikmatnya tak sama. Bukan pula karena tampilan layar televisi. Menurut saya, perbedaan mengartikan karyadi hanyalah semata karena beda sudut pandangan dalam menatap sebuah karyadi sebagai karya seni. Karyadi adalah karya yang sudah jadi
Mengapa Lukisan Bisa Di Sebut Karyadi ?
Jika Anda salah satu orang yang penasaran dengan karyadi maka di bulan merdeka ini, ada kesempatan bagimu untuk menyibak ragam misteri karyadi. Ragam karyadi koleksi lukisan istana negara di tampilkan dalam pameran bertajuk Senandung Ibu Pertiwi di galeri Nasional Indonesia bisa kita nikmati.
Mengapa Lukisan Bisa Di Sebut Karyadi ?
Lukisan biasanya merupakan curahan kreativitas pelukis. Seringkali seorang penulis menuangkan imajinasi, perasaan atau emosi dan juga hal yang di sembunyikan pada sebuah lukisan. Bagi sebagian orang lukisan memiliki nilai tersendiri walaupun ada sebagian orang lainnya menganggap sebuah lukisan hanya sebatas hal biasa' saja.
Mengapa Lukisan Bisa Di Sebut Karyadi ?
Di bulan merdeka ini, adanya kesempatan ini, rasanya tak salah bila diriku ini, mengajak saudara saudari untuk mengunjungi Galeri Nasional Indonesia, hingga akhir bulan ini. Mari menyibak misteri "KARYADI" dalam Senandung Ibu Pertiwi.