Senin, 22 Agustus 2016

Kisah Singkat PGN Hingga Dipimpin Hendi Prio Santoso

Hendi Prio Santoso yang saat ini memimpin PGN, terus melakukan inovasi dengan mengubah berbagai pola bisnisnya, yang dahulu hanya berfokus menyalurkan gas buatan, sekarang meluas menjadi menyalurkan gas bumi melalui jaringan pipa gas bumi PGN.

Sampai dengan beberapa tahun terakhir, selama di pimpin oleh Hendi Prio Santoso, pelanggan PGN mulai menyebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. Kini PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer (km) untuk menyalurkan energi baik. Jumlah ini setara 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia.

Puluhan tahun yang silam, PGN telah bergerak membangun jaringan gas bumi di berbagai daerah, semua dilakukan untuk mewujudkan cita-cita ketahanan energi baik bagi Indonesia. Sri Budi Mayaningsih, atau di inisialkan namanya dengan SBM, sebagai salah satu pejabat senior di PGN, mengisahkan, lika liku dan terjalnya jalan yang di lalui PGN guna mencukupi kevutuhan energi baik bagi indonesia.

Cucuran keringat dan air mata, Kerja keras, dan pemerasan ide pikiran serta integritas lah yang membuat PGN saat ini dapat sejajar dengan perusahaan migas kelas dunia, kata SBM yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, anak usaha PGN.

Banyak rintangan dan tantangan dalam membangun jaringan gas bumi PGN untuk mendistribusikan energi baik hingga saat ini. Dari masa 70an saat harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM murah di tambah disubsidi pemerintah, PGN tetap melakukan berbagai upaya pengenalan dan pengembangan manfaat gas bumi yang pada saat itu hanya di jadikan sebagai alternatif semata. Namun kendala dan belum bernilainya gas bumi tak membuat PGN menyerah.

SBM juga menceritakan, selama beberapa tahun tersebut, bisnis PGN hanya menyalurkan gas buatan untuk kebutuhan energi di sektor rumah tangga dan penerangan jalan raya yang merugi. Namun para pimpinan dan karyawan PGN tak patah arang. Mantab nih semangatnya jajaran perintis PGN
-Tahun 1985 sempat berada dalam kondisi krisis pendanaan, akibatnya PGN saat itu harus menjual sebidang tanah di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat, untuk membiayai pengembangan pipa gas dan gaji pegawai.
- Kendati demikian keadaan pada saat itu, PGN tetap optimis dengan jalur bisnis mendistribusikan gas melalui pipa gas. Karena PGN menyadari bahwa negara kita Indonesia sudah banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah dan di subsidi yang tentu saja membebani keuangan negara.Padahal negara kita Indonesia memiliki produksi gas bumi yang cukup besar dan cadangan gas yang berlimpah, serta bisa menggantikan impor BBM selama ini.

Kerja keras, cucuran keringat dan air mata di lewati, hingga singkat kisah saat ini, PGN berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi satu persatu dan terus meluas. Hasilnya, PGN mulai rutin mencetak laba dan memberikan dividen kepada negara, hingga sampai saat ini PGN yang di pimpin oleh Hendi Prio Santoso, menjadi salah satu BUMN terbesar di Indonesia yang memberikan sumbangsih kepada negara,dan terus menularkan manfaat energi baik kepada banyak masyarakat ungkap SBM. (Sri Budi Mayaningsih)

Sampai dengan saat ini tentunya, PGN yang masih Di Pimpin Hendi Prio Santoso, tidak berpuas diri karena sudah menjadi sebuah BUMN yang punya nama serta andil lumayan besar bagi Indonesia. PGN terus mengerjakan berbagai penugasan dari pemerintah, agar pemanfaatan energi baik dari gas bumi PGN, serta tercukupinya bahan bakar untuk berbagai sektor yang ada bisa mencapai target. dan menggapai target berikutnya

http://finance.detik.com/read/2016/07/27/101257/3262170/6/pgn-dulu-jual-tanah-buat-gaji-pegawai-sekarang-jadi-bumn-gas-terbesar-di-ri

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi 
Semoga Sukses Selalu