PGN mendapatkan kepercayaan Kementerian ESDM membangun 24.000 sambungan gas bumi rumah tangga di Kota Surabaya. Dengan kepercayaan yang di dapat tersebut PGN segera membangun jaringan gas bumi untuk sekitar 24.000 sambungan rumah tangga di Kota Surabaya, Jawa Timur dengan nilai cukup besar, investasi tersebut di beritakan merogoh kocek hingga Rp285,2 miliar.
Direktur utama PGN Hendi Prio Santoso saat peresmian pembangunan jaringan gas rumah tangga tersebut oleh Menteri ESDM Sudirman Said di Surabaya, Senin mengatakan, pembangunan jaringan gas bumi tersebut, sejalan dengan program Surabaya sebagai Kota Hijau (Green City). Hijaulah kotaku segarlah bumi ku karena pembakaran dari gas bumi minim polutan atau asap sisa pembakaran.
Dalam peta kerja yang sudah di rampungkan untuk distribusi gas bumi PGN di surabaya, sambungan 24 ribu terbagi dalam tiga klaster:
Bagian timur meliputi empat kelurahan untuk 7.514 sambungan rumah tangga,
Bagian tengah dengan lima kelurahan sebanyak 8.763 sambungan,
Bagian selatan dengan empat kelurahan sebanyak 7.721 sambungan.
Jaringan pipa yang cukup besar dan panjang, akan dibangun kontraktor pelaksana PT Hutama Karya, merentang jarak sepanjang 167 km dengan diameter pipa polietilen ukuran 63 mm dan 180 mm. Dalam waktu sehari pengerjaan proyek gas bumi ini di targetkan pemasangan pipa sepanjang satu km dan meteran di 150 alamat rumah.
Data calon pelanggan dan jaringan yang akan di kerjakan sudah terdata dengan rapi, Progres sampai saat ini sudah terverifikasi 60 persen alamat dan kemauan berlangganan gas bumi dari total 24 ribu sambungan. Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, pemanfaatan gas bumi PGN di Kampung Lontong, Rungkut telah memberikan penghematan hingga 50 persen. Ibu walikota mendukung dan sempat menyatakan berterima kasih, karena sejak adanya gas, warga Kampung Lontong bisa menghemat Rp2-3 juta per bulan. Mereka juga bisa memperbaiki rumahnya," katanya sih begitu.
Selama melayani kebutuhan gas bumi Di Surabaya, PGN melayani 14.955 pelanggan gas rumah tangga, 142 usaha kecil menengah (UKM), 192 pelanggan komersial seperti rumah sakit, restoran, hotel, dan mal, serta 163 industri. Dengan di bangunnya 24.000 sambungan gas bumi rumah tangga, tentunya akan menambah tarian kinerja dari BUMN yang bergerak di pengelolaan gas bumi ini akan makin hangat dan erotis.
Sementara, secara nasional, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 rumah tangga, 1.879 usaha komersial seperti mal, hotel, rumah sakit, dan 1.576 industri besar dan pembangkit listrik. Pemerintah menugaskan PGN membangun 43.000 sambungan gas bumi rumah tangga dari dana APBN 2016. Selain di Surabaya sebanyak 24.000 sambungan, penugasan kepada PGN juga mencakup Batam sebanyak 4.000 sambungan, dan Tarakan 21.000 sambungan.
Dan dengan ruang lingkup yang cukup besar seperti di sebutkan diatas, menjadi tantangan besar bagi PGN untuk membuktikan dirinya menjadi BUMN raja gas bumi, atau bisa juga kelabakan jika sdm yang di dalamnya mengalami penurunan kualitas. Tugas dan kepercayaan besar dari pemerintah di tambah lagi dengan prestasi 0 kecelakaan kerja selama 3 tahun kebelakang, PGN kini di tantang untuk berjaya.
http://www.antaranews.com/berita/558516/pgn-bangun-jaringan-gas-surabaya-senilai-rp2852-miliar
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Direktur utama PGN Hendi Prio Santoso saat peresmian pembangunan jaringan gas rumah tangga tersebut oleh Menteri ESDM Sudirman Said di Surabaya, Senin mengatakan, pembangunan jaringan gas bumi tersebut, sejalan dengan program Surabaya sebagai Kota Hijau (Green City). Hijaulah kotaku segarlah bumi ku karena pembakaran dari gas bumi minim polutan atau asap sisa pembakaran.
Bagian timur meliputi empat kelurahan untuk 7.514 sambungan rumah tangga,
Bagian tengah dengan lima kelurahan sebanyak 8.763 sambungan,
Bagian selatan dengan empat kelurahan sebanyak 7.721 sambungan.
Jaringan pipa yang cukup besar dan panjang, akan dibangun kontraktor pelaksana PT Hutama Karya, merentang jarak sepanjang 167 km dengan diameter pipa polietilen ukuran 63 mm dan 180 mm. Dalam waktu sehari pengerjaan proyek gas bumi ini di targetkan pemasangan pipa sepanjang satu km dan meteran di 150 alamat rumah.
Data calon pelanggan dan jaringan yang akan di kerjakan sudah terdata dengan rapi, Progres sampai saat ini sudah terverifikasi 60 persen alamat dan kemauan berlangganan gas bumi dari total 24 ribu sambungan. Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, pemanfaatan gas bumi PGN di Kampung Lontong, Rungkut telah memberikan penghematan hingga 50 persen. Ibu walikota mendukung dan sempat menyatakan berterima kasih, karena sejak adanya gas, warga Kampung Lontong bisa menghemat Rp2-3 juta per bulan. Mereka juga bisa memperbaiki rumahnya," katanya sih begitu.
Selama melayani kebutuhan gas bumi Di Surabaya, PGN melayani 14.955 pelanggan gas rumah tangga, 142 usaha kecil menengah (UKM), 192 pelanggan komersial seperti rumah sakit, restoran, hotel, dan mal, serta 163 industri. Dengan di bangunnya 24.000 sambungan gas bumi rumah tangga, tentunya akan menambah tarian kinerja dari BUMN yang bergerak di pengelolaan gas bumi ini akan makin hangat dan erotis.
Sementara, secara nasional, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 rumah tangga, 1.879 usaha komersial seperti mal, hotel, rumah sakit, dan 1.576 industri besar dan pembangkit listrik. Pemerintah menugaskan PGN membangun 43.000 sambungan gas bumi rumah tangga dari dana APBN 2016. Selain di Surabaya sebanyak 24.000 sambungan, penugasan kepada PGN juga mencakup Batam sebanyak 4.000 sambungan, dan Tarakan 21.000 sambungan.
Dan dengan ruang lingkup yang cukup besar seperti di sebutkan diatas, menjadi tantangan besar bagi PGN untuk membuktikan dirinya menjadi BUMN raja gas bumi, atau bisa juga kelabakan jika sdm yang di dalamnya mengalami penurunan kualitas. Tugas dan kepercayaan besar dari pemerintah di tambah lagi dengan prestasi 0 kecelakaan kerja selama 3 tahun kebelakang, PGN kini di tantang untuk berjaya.
http://www.antaranews.com/berita/558516/pgn-bangun-jaringan-gas-surabaya-senilai-rp2852-miliar
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
