Selasa, 26 April 2016

Kargo Ke Dua FSRU Lampung

Fasilitas penampungan dan pemerosesan gas dari cair kembali ke bentuk gas atau FSRU di  lampung yang dimiliki PT PGN kembali menerima kargo LNG yang berasal dari kilang gas tangguh papua. Kargo kedua ini tiba di lokasi pada hari minggu tanggal 24 april tahun 2016. Sebelumnya sudah tercatat Pada 2 April 2016 FSRU Lampung sudah menerima pasokan LNG dari Kilang Tangguh sebanyak 1 kargo. Kargo ke dua ini merupakan  merupakan tahapan dari target 1,1jt meter kubik LNG  yang akan diterima, di regasifikasi dan di distribusikan oleh PGN.
Dengan adanya suplai bertahap ini kita berharap jaringan gas bumi yang telah di bangun oleh PGN hingga ke dapur rumah tangga mendapatkan suplai gas yang memadai atau cukup . tanpa putus atau kekurangan setok . Kekhawatiran akan kekurangan pasokan gas bagi rumah huni yang sudah ter instal jaringan gas PGN menjadi berkurang. Dari FSRU Lampung ini, gas tersebut mengalir melalui pipa bawah laut menuju ke stasiun penerima di Labuan Maringgai yang terhubung dengan pipa South Sumatera West Java, sehingga gas tersebut dapat didistribusikan ke pelanggan PGN di Jawa bagian barat dan Sumatera bagian selatan. 
Jadi kalo begitu ceritanya tentu saja di perkirakan pasokan kebutuhan gas bumi untuk kawasan perumahan dan industri yang sudah terinstall jaringan PGN, ber lokasi sekitar pulau jawa bagian barat hingga pulau sumatera bagian selatan bisa kita bilang aman dan tercukupi untuk di tahun ini.

Lokasinya yang strategis membuat keberadaan FSRU PGN di lampung dapat memasok gas bagi berbagai segmen pelanggan mulai ukm, industri, rumah tangga, dan sektor kelistrikan di jaringan pgn yang berada pada wilayah sumatera bagian selatan dan pulau jawa bagian barat. Keberadaan PGN yang terus menumbuhkan sarana dan prasarananya dalam memanfaatkan produksi gas dalam negeri untuk konsumsi dalam negeri sempat mendapatkan apresiasi dari kementrian ESDM.

Gusti nyoman wiratmaja sempat memberikan beberapa penjelasan kepada media, bapak itu menyampaikan info bahwa saat ini panjang pipa gas bumi hilir di indonesia misalnya tak lebih dari 10.000 km. Sementara itu, fasilitas untuk menampung LNG dan regasifikasi di negara kita masih sangat kurang. Hal tersebut menyebabkan gas bumi indonesia belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan domestik dan masih cenderung di ekspor. Karena itulah, pemerintah memberikan apresiasi yang besar kepada PGN yang punya andil besar dalam pembangunan FRSU lampung itu. Keberadaan FSRU lampung ini merupakan catatan keberhasilan pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur gas bumi.

Perlahan pemerintah mulai mengurangi ekspor LNG untuk mengoptimalkan suplai kebutuhan dalam negeri. Selangkah demi selangkah PGN juga terus berpacu memperluas jaringan distribusi dan pelayananya. Optimalnya pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga dan industri secara sistematis merupakan rancangan kerja jangka panjang pemerintah dalam mengurangi ketergantungan minyak bumi yang saat ini di import oleh negara kita.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/04/25/153842026/FSRU.Lampung.Serap.Gas.Domestik.Kementerian.ESDM.Apresiasi.PGN


Tulisan ini disumbangkan untuk situs Si-Nergi

Semoga Sukses Selalu